Senin, 29 Juli 2013

cara mencegah bau mulut saat puasa

SELAMA beribadah puasa, masalah bau mulut memang kerap menimbulkan ketidaknyamanan dan menganggu kekhusyukan ibadah di sepanjang Ramadan. Hal ini pun menjadi hambatan dalam pergaulan, membuat mider dan tidak percaya diri. Sebelum menanggulanginya, perlu diketahui terlebih dulu penyebab utamanya munculnya bau mulut ini.

Bau mulut tidak sedap (halitosis) muncul, disebabkan dua faktor utama. Pertama, lambung dalam kondisi kosong untuk waktu lama sehingga merangsang munculnya aroma tidak sebab yang keluar melalui rongga mulut. Kedua, berkurangnya produksi air liur memicu bakteri muncul dalam mulut dan menyebabkan bau mulut tidak sedap.

Bau mulut juga bisa disebabkan karena penyakit sistemis seperti liver, lambung, saluran pernapasan serta ginjal akut. Pun penyebab lainnya adalah penyakit gigi dan mulut yang meyebabkan nafas tidak segar, diantaranya gigi berlubang, radang gusi, gingivitis akibat penumpukan karang gigi dan periodontitis.

Berikut ini, simak beberapa tips sederhana mencegah bau mulut selama puasa:

1. Jaga kesehatan gigi dan mulut dengan rajin menggosok gigi dan lidah secara teratur, dua kali sehari (setelah sahur dan sebelum tidur). Bersihkan juga sisa makanan yang terselip diantara gigi dengan dental floss (benang gigi). Saat kumur, gunakan cairan kumur dan hindari memakai cairan dengan kandungan alkohol di atas 25 persen yang memicu resiko kanker rongga mulut.

2. Periksakan kesehatan gigi Anda ke dokter gigi, minimal enam bulan sekali atau setidaknya sebelum menjalankan ibadah puasa. Pemeriksaan meliputi penambalan gigi berlubang, membersihkan plak atau karang gigi yang membandel. Untuk menjaga kesehatan dan kebersihan gigi, lakukan juga perawatan gigi, misal spa gigi dua kali dalam sebulan.

3. Untuk pencegahan bau mulut bagi pengidap penyakit kronis seperti diabetes, maag atau lambung, GERD (gastro esophageal reflux disease), diabetes, sinusitis, infeksi amandel, ginjal, dan gangguan pencernaan, sebaiknya lakukan segera pemeriksaan kesehatan ke dokter dan minta saran untuk mengatasi dan mengontrol penyakit selama puasa.

Bagi penderita diabetes, sebaiknya bisa menjaga kadar gula dalam darah. Karena kadar gula yang tidak terkontrol atau tinggi, bisa menimbulkan halitosis. Sedang yang memiliki masalah dengan maag atau GERD, bisa menurunkan kadar asam lambungnya dengan mengkonsumsi makanan berserat.

4. Hindari rokok dan alkohol yang memperburuk kebersihan mulut, disamping memicu terjadinya gingivitis dan periodontitis. Diketahui juga, alkohol bisa mengurangi produksi air liur yang semakin memperparah bau mulut.

5. Pemilihan menu sahur dan pola hidup sehat sangat mempengaruhi bau mulut kita selama seharian berpuasa. Perbanyaklah dengan mengonsumsi makanan berserat dan buah-buahan pengusir bau mulut seperti apel, bengkoang dan wortel. Sayur dan buah-buahan ini dipercaya dapat merangsang lebih banyak produksi air liur (saliva).

6. Konsumsilah teh hijau. Kandungan catechin dalam teh hijau dapat membantu menghilangkan plak, menurunkan kadar gula, dan membunuh bakteri penyebab bau mulut. Minumlah 2-5 cangkir teh hijau sehari atau saat sahur.

7. Keju rendah karbohidart, berkalsium tinggi dan mengandung fosfat, dapat memperkuat email gigi, meningkatkan produksi air liur dan mengurangi tumbuhnya plak atau karang gigi.

8. Konsumsi makanan probiotik seperti plain yogurt, selain memelihara pencernaan, dipercaya juga dapat mengurangi jumlah bakteri di lidah kita dan menghambat bau mulut.

9. Perbanyaklah mengonsumsi air putih, minimal satu liter atau delapan gelas dalam sehari. Dimulai dari waktu berbuka hingga sahur. Hal ini untuk menjaga keseimbangan air di dalam tubuh.

Related Post

0 komentar:

Posting Komentar

Cool Blue Outer Glow Pointer